Senin, Mei 04, 2009

iPod Alternatif (SanDisk SanSa)


LONDON - Posisi Apple iPod sewaktu-waktu bisa saja tersingkir. Apalagi perusahaan gadget berlomba-lomba membuat perangkat pemutar MP3 dengan harga terjangkau namun tetap dengan kualitas juara.

Salah satu pesaing Apple iPod kali ini adalah Sansa Clip besutan SanDisk. Meski disinggung sebagai produk sampingan, namun perusahaan yang biasanya berkecimpung di pasar flash memory card ini tidak main-main dalam membekali kemampuan alat pemutar musik mininya.

Karena harga terjangkau namun tetap memiliki kehandalan, Sansa Clip memdapat rating tertinggi sebagai produk pemutar musik alternatif yang difavoritkan kosumen selain iPod Apple. Hasil poling ini merupakan pilihan dari ribuan konsumen yang ikut memberikan suara pada Reevoo's Customer Choice Awards.

Sansa Clip memiliki kapasitas sebesar 8GB yang bisa menyimpan sebanyak 2.000 lagu dalam format MP3. Perangkat ini dengan harga lebih murah setengahnya dari harga iPod Apple.

"Memang, Apple menawarkan produk dengan manfaat dan keunggulan tersendiri, namun sekarang ini konsumen lebih memilih mendapatkan keuntungan maksimal dengan pengeluaran seminim mungkin. Untuk hal ini, Sansa Clip menawarkan kualitas bagus dengan harga yang bisa kompromi," ujar Sam Bostock dari Reevo.com yang dikutip dari Telegraph, Senin (4/5/2009).

Beberapa pendapat dari pemilik Sansa Clip yang diposting dalam polling menggambarkan perangkat mungil ini memiliki kemampuan memutar musik yang lebih baik ketimbang iPod dan mereka menampakkan rasa puas karena telah memilih Sansa Clip.

Minggu, Mei 03, 2009

Waspada, Facebook Bisa Bikin Orang Jadi Introvert


LONDON - Popularitas situs jejaring sosial yang semakin hari semakin berkembang membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan seseorang di dunia nyata.

Survei terbaru di Inggris, menyebutkan situs jejaring sosial seperti Facebook telah mengubah kehidupan individu.

Telegraph, Minggu (3/5/2009) melansir dari sekira 1600 orang, hampir 50 persennya mengaku telah mengalami perubahan dalam hidupnya akibat keseringan menghabiskan waktu bermain situs jejaring sosial.

Hasil survey menunjukkan, orang-orang Inggris kini terkesan lebih tertutup alias introvert terhadap keluarga ataupun teman. Introvert merupakan pribadi yang bersifat menyendiri dan biasanya lebih pendiam dan tertutup, sedikit bicara dan lebih suka menjadi pendengar yang baik dalam suatu kelompok. Orang introvert umumnya pendiam, sensitif, gampang terprovokasi, dan memiliki sedikit teman daripada kerumunan orang.

Tak hanya itu, bermain situs jejaring sosial juga mengurangi waktu percakapan dengan panggilan telepon, atau mengirim pesan singkat kepada kawannya.

Inggris dapat dikatakan sebagai Negara yang kecanduan situs jejaring sosial, hampi lima puluh persen generasi mudanya memiliki akun di minimal satu situs jejaring. Sedangkan urutan kedua adalah Amerika Serikat dengan 40 persen, Perancis dengan 27 persen, dan Jepang dengan 33 persen.

Sabtu, Mei 02, 2009

Profil Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan RI)


Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara, dilahirkan pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Setelah menamatkan ELS (Sekolah Dasar Belanda), ia meneruskan pelajarannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Ia kemudian menulis untuk berbagai surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express dan Utusan Hindia.

Ia tergolong penulis tangguh pada masanya; tulisan-tulisannya sangat tegar dan patriotik serta mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Selain menjadi seorang wartawan muda RM Soewardi juga aktif dalam organisasi sosial dan politik, ini terbukti di tahun 1908 dia aktif di Budi Oetama dan mendapat tugas yang cukup menantang di seksi propaganda.

Perkenalannya dengan Dr. Danudirdja Setyabudhi (F.F.E Douwes Dekker), dr. Cipto Mangunkusumo dan Abdul Muis melahirkan gagasan baru untuk mendirikan partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia, yakni Indische Partij. Partai yang berdiri pada tahun 1912 ini memiliki keyakinan bahwa nasib masa depan penduduk Indonesia terletak di tangan mereka sendiri, karena itu kolonialisme harus dihapuskan. Namun sayang, status badan hukumnya ditolak oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Mereka bertiga kemudian membentuk Komite Bumiputera, sebuah organisasi tandingan dari komite yang dibentuk oleh Pemerintah Belanda. Bersamaan dengan itu, RM Suwardi kemudian membuat sebuah tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) yang menyindir ketumpulan perasaan Belanda ketika menyuruh rakyat Indonesia untuk ikut merayakan pembebasan Belanda dari kekuasaan Perancis.

Tulisan yang dimuat dalam koran de Express milik Dr. Douwes Dekker ini dianggap menghina oleh Pemerintah Belanda sehingga keluar keputusan hukuman bagi beliau untuk diasingkan ke Pulau Bangka. Usaha pembelaan yang dilakukan Dr. Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo tidak membawa hasil, bahkan mereka berdua terkena hukuman pengasingan juga. Karena menganggap pengasingan di pulau terpencil tidak membawa manfaat banyak, mereka bertiga meminta kepada Pemerintah Belanda untuk diasingkan ke negeri Belanda. Pada masa inilah kemudian RM Suwardi banyak mendalami masalah pendidikan dan pengajaran di Belanda hingga mendapat sertifikasi di bidang ini.

Setelah pulang dari pengasingan, RM Suwardi bersama rekan-rekan seperjuangan mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut atau Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Perguruan itu bercorak nasional dan berusaha menanamkan rasa kebangsaan dalam jiwa anak didik. Pernyataan asas dari Taman Siswa berisi 7 pasal yang memperlihatkan bagaimana pendidikan itu diberikan, yaitu untuk menyiapkan rasa kebebasan dan tanggung jawab, agar anak-anak berkembang merdeka dan menjadi serasi, terikat erat kepada milik budaya sendiri sehingga terhindar dari pengaruh yang tidak baik dan tekanan dalam hubungan kolonial, seperti rasa rendah diri, ketakutan, keseganan dan peniruan yang membuta. Selain itu anak-anak dididik menjadi putra tanah air yang setia dan bersemangat, untuk menanamkan rasa pengabdian kepada bangsa dan negara. Dalam pendidikan ini nilai rohani lebih tinggi dari nilai jasmani.

Pada tahun 1930 asas-asas ini dijadikan konsepsi aliran budaya, terutama berhubungan dengan polemik budaya dengan Pujangga Baru. Selain mencurahkan dalam dunia pendidikan secara nyata di Tamansiswa, RM Suwardi juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisan-tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan. Tulisannya yang berisi konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang berwawasan kebangsaan jumlahnya mencapai ratusan buah. Melalui konsep-konsep itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Pemerintah Belanda merintangi perjuangannya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi beliau dengan gigih memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu dapat dicabut. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Suwardi Suyaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara, dan semenjak saat itu beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya beliau dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Dalam zaman Pendudukan Jepang, kegiatannya di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan.

Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) di tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Setelah zaman kemedekaan, Ki Hajar pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Pada tahun 1957, Ki Hajar menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada. Beliau meninggal dunia pada 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Guna menghormati nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan nasional, Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1959 menetapkan beliau sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dan tanggal kelahirannya kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Pihak penerus Perguruan Taman Siswa, sebagai usaha untuk melestarikan warisan pemikiran beliau, mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta. Dalam museum terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hajar sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hajar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.

Ki Hajar Dewantara memang tidak sendirian berjuang menanamkan jiwa merdeka bagi rakyat melalui bidang pendidikan. Namun telah diakui dunia bahwa kecerdasan, keteladanan dan kepemimpinannya telah menghantarkan dia sebagai seorang yang berhasil meletakkan dasar pendidikan nasional Indonesia.

Acer Pastikan Windows 7 Rilis 23 Oktober


LONDON - Jika Microsoft baru mengumumkan kalau Windows 7 Release Candidate (RC) pada 5 Mei mendatang. Namun Acer sudah memastikan, kalau OS anyar itu akan hadir 23 Oktober ini.

Pernyataan ini meluncur dari Direktur Managing Acer Inggris Bobby Watkins, yang mengatakan jika vendor komputer itu akan membenamkan produknya dengan Windows 7 mulai 23 Oktober mendatang. Acer berani mengungkapkan tanggal itu, sebab mereka telah menjalin kesepakatan dengan Microsoft sebelumnya.

"Windows 7 sudah bisa digunakan di produk Acer, mulai 23 Oktober," ujar Watkins, seperti yang dikutip Cnet, Sabtu (2/5/2009).

Meski sudah diungkapkan oleh Acer kepastian tanggalnya, Microsoft enggan mengomentari. Perusahaan besutan Bill Gates itu, masih ingin berkosentarasi pada Windows 7 RC yang akan hadir dalam beberapa hari mendatang. (okezone.com)